27 Bencana 2 Hari Terakhir, BNPB: Cuaca Ekstrem Jadi Pemicu Utama

Kabar News Nusantara Terkini

Kondisi banjir dan penanganannya di Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu, Minggu (28/9).  Foto : BPBD Kabupaten Bengkulu Utara.

JAKARTA, KABAR.ID– Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 27 kejadian bencana di Indonesia dalam periode 29–30 September 2025.

Dari jumlah tersebut, 7 kejadian baru didominasi bencana hidrometeorologi basah maupun kering, sementara 10 lainnya berupa pemutakhiran kondisi bencana sebelumnya.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D., mengatakan cuaca ekstrem menjadi pemicu utama sejumlah peristiwa di Jawa, Sumatera, hingga Bengkulu.

“Fenomena hujan deras disertai petir dan angin kencang memicu banjir, longsor, hingga kerusakan rumah warga. Di sisi lain, kebakaran lahan juga masih terjadi di beberapa daerah,” jelas Abdul dalam keterangannya, Selasa (30/9/2025).

Rangkaian Kejadian

Di Jawa Tengah, cuaca ekstrem merusak rumah warga di Temanggung, Magelang, dan Sragen. Sementara di Jawa Timur, 18 rumah di Malang terdampak, dan longsor di Magetan merenggut satu korban jiwa.
Banjir di Bengkulu Utara merendam 563 KK, dengan 15 KK terpaksa mengungsi. Sedangkan kebakaran lahan terjadi di Kudus, Jawa Tengah, menghanguskan sekitar 2 hektare.

Pemutakhiran Bencana

Selain itu, BNPB juga memantau kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang masih meluas di sejumlah provinsi, antara lain Kalimantan Barat (±19.267 ha), Kalimantan Tengah (±951 ha), Jambi (±467 ha), Kalimantan Selatan (±1.700 ha), dan Riau (±1.886 ha).
Kekeringan melanda Klaten, Jawa Tengah, yang berdampak pada 8.851 jiwa, serta Agam, Sumatera Barat, dengan distribusi air bersih terus dilakukan.
Untuk erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, status diturunkan dari Level IV (Awas) ke Level III (Siaga), meski 3.177 jiwa masih mengungsi. Gempa di Jawa Timur dan Bali sebelumnya juga masih dalam tahap pemulihan.

Imbauan Kesiapsiagaan

Abdul mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai masa peralihan musim (pancaroba) yang rawan cuaca ekstrem. BMKG mencatat hujan lebat singkat disertai angin kencang berpotensi terjadi di banyak wilayah.

“BNPB mengimbau masyarakat memangkas pohon rawan tumbang, membersihkan saluran air, hingga memperkuat struktur rumah. Pemerintah daerah bersama BPBD juga diminta memastikan jalur evakuasi dan lokasi pengungsian siap digunakan,” tegasnya.

Selain itu, Abdul menambahkan dinamika atmosfer global hingga dampak tidak langsung Siklon Tropis BUALOI di Laut Cina Selatan berpotensi meningkatkan curah hujan di Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Papua Barat Daya.

“Penting bagi masyarakat untuk selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG, BPBD, dan BNPB sebagai acuan langkah kesiapsiagaan,” kata Abdul menutup keterangannya (Wan).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *