Raja Abdullah II bin Al-Hussein bersama Presiden Prabowo Subianto ketika baru mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Foto : Setpres.
JAKARTA, KABAR.ID– Kunjungan kenegaraan Raja Abdullah II bin Al-Hussein ke Indonesia pada Jumat (14/11) menjadi momentum baru hubungan Jakarta–Amman.
Disambut langsung Presiden Prabowo Subianto di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, pertemuan ini langsung bergerak ke agenda inti: memperluas kerja sama strategis dan menandatangani sejumlah nota kesepahaman (MoU) yang menyasar sektor penting kedua negara.
Dalam pertemuan bilateral yang berlangsung hangat, kedua pemimpin menegaskan komitmen mempererat kerja sama politik, ekonomi, pertahanan, hingga isu kemanusiaan, sebuah langkah yang dinilai semakin relevan di tengah dinamika kawasan Timur Tengah.
MoU Baru: Pertahanan, Pertanian, Pendidikan hingga Moderasi Beragama
Kunjungan Raja Abdullah II menghasilkan beberapa MoU yang menjadi dasar kolaborasi jangka panjang, antara lain:
– Kerja sama pertahanan: peningkatan latihan bersama, pertukaran perwira, hingga penjajakan industri pertahanan.
– Teknologi pertanian dan ketahanan pangan: transfer teknologi lahan kering, riset pupuk, dan efisiensi produksi pertanian.
– Pendidikan dan riset: perluasan beasiswa, program mobilitas mahasiswa dan dosen, serta proyek riset bersama.
– Dialog keagamaan & isu kemanusiaan: penguatan program moderasi beragama, pertukaran ulama, dan dukungan bantuan kemanusiaan.
Pemerintah Indonesia menilai kesepakatan ini sebagai langkah konkret membuka peluang investasi baru dari Timur Tengah sekaligus memperluas kanal diplomasi Indonesia di kawasan tersebut.
Ekonomi & Investasi: Peluang Baru Indonesia–Yordania
Nilai perdagangan kedua negara memang belum besar, tetapi memiliki ruang tumbuh signifikan.
Saat ini, Indonesia mengekspor minyak sawit, tekstil, dan produk kimia ke Yordania, sementara Yordania memasok kalium, fosfat, serta bahan baku industri pupuk dan farmasi.
Kerja sama baru diproyeksikan mendorong:
– Peningkatan perdagangan dua arah,
– Investasi agribisnis dan petrokimia,
– Promosi pariwisata ziarah dan wisata sejarah, serta peluang ekspansi bagi pelaku industri pupuk nasional yang bergantung pada fosfat Yordania.
Isu Kawasan: RI dan Yordania Satu Suara Soal Stabilitas & Kemanusiaan
Dalam pembahasan isu regional, Presiden Prabowo dan Raja Abdullah II menekankan pentingnya upaya damai dan bantuan kemanusiaan di kawasan Timur Tengah. Kedua negara memiliki posisi strategis:
Yordania sebagai negara kunci dalam stabilitas regional,
Indonesia sebagai suara besar dunia Muslim yang aktif mendorong diplomasi kemanusiaan terutama masalah Gaza, Palestina.
Keduanya sepakat memperkuat koordinasi di forum internasional dan mendorong solusi politik yang berkelanjutan.
Implementasi Jadi Kunci
Kunjungan Raja Abdullah II bukan hanya simbol persahabatan, tetapi penguatan komitmen politik kedua negara.
Tantangannya kini ada pada implementasi cepat MoU yang sudah ditandatangani — mulai dari proyek pertanian bersama hingga program pendidikan dan pertahanan.
Di masa pemerintahan Presiden Prabowo, Indonesia semakin agresif memperluas jejaring kemitraan global, dan Yordania menjadi mitra penting dalam konektivitas diplomatik Indonesia di Timur Tengah (WAN)

