Cuaca Ekstrem Guyur Sejumlah Daerah, BNPB: 1.133 KK Terdampak, Jembatan Putus hingga Dua Warga Hilang

Kabar News Nusantara Terkini

Peristiwa banjir yang melanda Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat, Rabu, (3/12). Sumber: BPBD Kab Bima

JAKARTA, KABAR.ID — Cuaca ekstrem kembali melanda berbagai wilayah Indonesia dalam 24 jam terakhir.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sederet peristiwa bencana—mulai dari angin kencang, banjir hingga jembatan putus—yang menyebabkan kerusakan rumah warga serta memaksa pemerintah daerah melakukan penanganan darurat.

“Sejumlah wilayah dilanda hujan intensitas tinggi dan angin kencang. Kami terus memantau dan memastikan upaya tanggap darurat berjalan cepat,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari (5/12).

Laporan yang dihimpun Pusdalops BNPB sejak Rabu (3/12) pukul 07.00 WIB hingga Kamis (4/12) pukul 07.00 WIB memotret kondisi bencana mulai dari Jawa Timur hingga Maluku Utara.

Angin Kencang Terjang Jombang, 5 KK Terdampak

Angin kencang mengguncang Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (2/12) sore. Enam rumah warga dan satu tempat usaha rusak ringan di Kecamatan Tembelang dan Megaluh.

Meski tidak ada korban jiwa, warga sempat panik ketika atap rumah beterbangan. BPBD Jombang langsung melakukan kaji cepat, membersihkan puing, dan menggerakkan warga gotong royong memperbaiki rumah.

Pasuruan Dilanda Banjir, 60 Rumah Terendam

Masih di Jawa Timur, banjir melanda Desa Tambakrejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan. Luapan Sungai Welang terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah hulu selama dua jam.

Sebanyak 60 KK dan 60 rumah terdampak. Banjir sudah surut, namun tim gabungan masih menyiapkan langkah pemulihan lanjutan.

Gorontalo: Banjir 60 cm Rendam Pohuwato

Di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, hujan deras memicu meluapnya Sungai Bulangita. Dua desa di Kecamatan Marisa, yakni Bulangita dan Teratai, terendam banjir setinggi 20–60 cm.

Sebanyak 79 KK (278 jiwa) terdampak dan 72 rumah ikut terendam. BPBD bersama TNI/Polri dan TAGANA masih melakukan asesmen sambil mengantisipasi potensi perluasan banjir ke Desa Palopo akibat sedimentasi saluran pembuang.

Dompu Diterjang Banjir, Jembatan Rusak

Di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, banjir terjadi Rabu (3/12) siang setelah hujan disertai petir dan angin kencang mengguyur selama dua jam.

Sebanyak 251 KK terdampak dan 251 rumah serta satu jembatan mengalami kerusakan. Proses pembersihan lumpur dan sampah masih berlangsung, sementara Dinas PUPR tengah menilai kerusakan jembatan.

Bima: Air Gunung Meluap, 224 KK Terdampak

Di Kabupaten Bima, NTB, luapan air dari perbukitan menyapu permukiman di Desa Rato, Kecamatan Bolo. Drainase tidak mampu menampung debit air sehingga 197 rumah terdampak.

BPBD Bima kini fokus membuka kembali saluran air agar mencegah banjir susulan.

Kepulauan Sula: Jembatan Patah, 200 KK Terisolasi

Bencana terparah terjadi di Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara. Hujan deras memicu peningkatan arus sungai yang mematahkan jembatan utama di Desa Bega, Kecamatan Sulabesi Tengah.

Sebanyak 200 KK terisolasi total, mengganggu distribusi logistik dan aktivitas ekonomi. Pemasangan jembatan darurat tipe Bailey masih dikaji.

Kebutuhan mendesak antara lain jembatan sementara, alat berat, material kayu, dan akses alternatif.

Serang Diterjang Angin Kencang

Di Banten, angin kencang merusak 15 rumah di Desa Nyompok, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang. BPBD telah melakukan asesmen dan memastikan tidak ada korban jiwa maupun pengungsi.

Dua Warga Hilang di Halmahera Selatan

Peristiwa paling memprihatinkan terjadi di Kabupaten Halmahera Selatan. Luapan Sungai Akelamo merendam dua desa di Kecamatan Gane Timur.

Dua warga dilaporkan hilang, sementara 201 KK terdampak dan sekitar 201 rumah terendam. Tim gabungan masih melakukan pencarian dan pendataan lanjutan.

BNPB Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrem

Abdul Muhari mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada menghadapi potensi hujan lebat dan banjir dalam beberapa pekan ke depan.

“Pastikan bangunan aman, bersihkan drainase, siapkan jalur evakuasi, serta ikuti arahan BPBD setempat,” ujarnya.

BNPB juga meminta warga tidak memaksa melintasi jembatan atau aliran sungai yang meningkat debitnya (Wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *