PADANG, KABAR.ID— Dampak banjir dan longsor di Sumatra Barat (Sumbar) masih terasa berat. Sejumlah ruas jalan dan jembatan yang rusak membuat distribusi bantuan tersendat.
BNPB bersama pemerintah daerah pun bergerak cepat mengoptimalkan perbaikan akses darat hingga menggelar operasi distribusi bantuan melalui udara.
“Akses darat adalah kunci untuk mempercepat penanganan darurat. Karena itu kita kerahkan alat berat dan tim teknis di seluruh titik kritis,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Kamis (4/12).
321 Titik Jalan Rusak di Kabupaten-Kota
Berdasarkan data BNPB, kerusakan jalan terjadi di berbagai level:
- Jalan kabupaten/kota: 321 titik
- Jalan provinsi: 172 titik
- Jalan nasional: 62 titik
Untuk jalan nasional, 25 alat berat sudah diterjunkan dan bekerja di lokasi-lokasi prioritas, seperti Kabupaten Solok, Agam, dan Tanah Datar.
Balai Pelaksana Jalan Nasional Kementerian PUPR menangani jalur nasional, sementara Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Sumbar fokus di jalur provinsi.
22 Jembatan Darurat Dibutuhkan
Selain membuka akses jalan, daerah juga membutuhkan 22 jembatan darurat tipe bailey.
Jembatan ini dibutuhkan di Agam, Pasaman, Pasaman Barat, Kota Pariaman, Padang Pariaman, Solok, Kota Padang, hingga Tanah Datar.
Di beberapa titik seperti Jorong Tantaman, Nagari Tigo Koto Silungkang, Agam, tim gabungan membersihkan material lumpur, batu, dan kayu yang menutup jalan serta melakukan normalisasi sungai.
BNPB juga terus memetakan wilayah yang masih terisolir, terutama di Kota Padang, Padang Pariaman, dan Agam.
6,5 Ton Bantuan Dikirim Lewat Udara Hari Ini
Karena akses darat belum sepenuhnya pulih, BNPB bersama Basarnas dan TNI kembali menyalurkan bantuan via udara.
Hingga Rabu (3/12) pukul 18.00 WIB, 6,5 ton bantuan pangan dan non-pangan telah diterbangkan ke:
- Kabupaten Agam: 4,1 ton
- Padang Pariaman: 843 kg
- Solok: 808 kg
- Kota Pariaman: 430 kg
- Pesisir Selatan: 250 kg
Jenis bantuan yang dikirim antara lain sembako, biskuit, air mineral, makanan bayi, susu kemasan, obat-obatan, pembalut, pakaian, hingga kasur lipat.
Total bantuan yang sudah disalurkan lewat udara sejak 28 November–3 Desember 2025 mencapai 18 ton.
“Kami memastikan bantuan tiba tepat waktu, terutama untuk wilayah yang masih terputus aksesnya,” tegas Abdul Muhari (Wan)

