Banjir Bandang Hantam Aceh, Sumut dan Sumbar, 82 Orang Meninggal dan Puluhan Hilang

Kabar Nasional News Nusantara Terkini

Banjir bandang yang menghantam wilayah Sumatera Barat. Foto : BNPB.

ACEH, KABAR.ID – Sejumlah wilayah di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh kembali dilanda bencana hidrometeorologi dalam dua hari terakhir.

Banjir besar, tanah longsor, hingga kerusakan infrastruktur dilaporkan meluas. Data terbaru BNPB hingga Jumat (28/11) pukul 07.00 WIB menunjukkan eskalasi dampak yang signifikan.

“Sejumlah sungai di beberapa wilayah meluap setelah hujan ekstrem, menyebabkan ribuan warga terdampak. Upaya penanganan darurat terus kami lakukan bersama BPBD daerah,” kata Abdul Muhari, Ph.D., Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam keterangan persnya yang diterima Kabar.id (28/11/2025).

Banjir Besar di Sumut: Belasan Ribu Terdampak, Ribuan Rumah Terendam

1. Kota Binjai
Banjir pertama terjadi di Kota Binjai pada Rabu (26/11) malam akibat meluapnya Sungai Bingai, Mencirim, dan Bangkatan.
➡️ 19.349 jiwa / 5.818 KK terdampak
➡️ 21 kelurahan tergenang

BPBD telah mendirikan dapur umum, pos pengungsian di Jalan T. Imam Bonjol, serta menyiagakan tim kesehatan dan evakuasi.

2. Kota Tebing Tinggi
Kamis (27/11) pagi, debit Sungai Padang dan Bahilang meningkat akibat hujan di wilayah hulu.
➡️ 13.337 jiwa / 5.054 KK terdampak
➡️ 4.080 rumah terendam

“Personel sudah melakukan pendataan dan evakuasi. Koordinasi dengan BWSS II juga berjalan,” jelas Abdul Muhari.

3. Kabupaten Serdang Bedagai
Banjir setinggi 10–60 cm merendam empat kecamatan.
➡️ 575 jiwa / 186 KK terdampak
➡️ 80 hektare perkebunan & 60 hektare hortikultura rusak

Banjir Meluas di Aceh: Tiga Kabupaten Krisis

1. Aceh Selatan
Banjir melanda delapan kecamatan dan 24 gampong.
➡️ 3.106 jiwa / 878 KK terdampak
Sebagian wilayah mulai surut pada Kamis malam.

2. Pidie
Hujan intensitas tinggi menyebabkan 24 gampong tergenang.
➡️ 2.547 jiwa / 726 KK terdampak
➡️ 55 hektare lahan pertanian rusak, DAS mengalami kerusakan
Banjir masih belum surut hingga pagi ini.

3. Aceh Tenggara
Ini menjadi lokasi dengan kerusakan terparah.
➡️ 1 orang meninggal
➡️ 1.879 jiwa / 774 KK terdampak
➡️ 71 gampong di 14 kecamatan terendam
➡️ 4 jembatan putus, 3 tanggul rusak, 3 akses jalan terputus

Posko komando telah dibangun, alat berat diturunkan, dan tim reaksi cepat dikerahkan.

Korban Jiwa Terus Bertambah: Sumut 55 Tewas, Aceh 6 Tewas, Sumbar 21 Tewas

BNPB juga merilis pembaruan jumlah korban jiwa bencana banjir dan longsor di tiga provinsi:

Aceh

  • 6 meninggal dunia
  • 11 orang masih hilang
    • Bener Meriah: 5 meninggal, 9 hilang
    • Gayo Lues: 1 meninggal, 2 hilang

Sumatera Utara

  • 55 korban meninggal
  • 41 masih hilang
    • Tapanuli Tengah: 34 meninggal, 33 hilang
    • Tapanuli Selatan: 13 meninggal, 3 hilang
    • Pakpak Bharat: 1 meninggal
    • Tapanuli Utara: 3 meninggal, 5 hilang
    • Humbang Hasundutan: koreksi menjadi 4 meninggal

Sumatera Barat

  • 21 orang meninggal, menurut Wakil Gubernur Sumbar, Jumat pagi.

Fokus Pemerintah: Akses, Logistik, dan Komunikasi

Posko utama tanggap darurat didirikan di Tarutung, Tapanuli Utara, sebagai titik strategis untuk menjangkau tiga provinsi sekaligus.

Abdul Muhari menjelaskan tiga prioritas utama pemerintah:

1. Pemulihan Akses Darat

PUPR menyiagakan alat berat. BNPB mengerahkan dua pesawat untuk mendukung Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).

2. Logistik Permakanan

Distribusi bantuan dilakukan lewat jalur udara menggunakan pesawat dan helikopter.
“Jika diperlukan, BNPB akan menambah helikopter untuk menjangkau wilayah yang terisolasi,” tegasnya.

3. Pemulihan Komunikasi & Listrik

PLN dan operator seluler diminta memulihkan jaringan GSM agar warga bisa berkomunikasi dengan keluarga.

BNPB Membuka Hotline untuk Masyarakat yang Kehilangan Kontak

Masyarakat yang belum bisa menghubungi keluarga terdampak dapat menghubungi Hotline BNPB: 0811-6164-5500.

Data yang diperlukan:

  • Nama
  • Usia
  • Jenis kelamin
  • Alamat
  • Lokasi terakhir diketahui

“Data akan langsung kami teruskan ke petugas BNPB di lapangan untuk pencarian awal,” ujar Abdul Muhari (Wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *