JAKARTA, KABAR.ID– Harga emas mengalami penurunan pada perdagangan Selasa (Rabu pagi) di divisi COMEX New York Mercantile Exchange. Penurunan ini terjadi seiring dengan penguatan indeks dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil surat hutang pemerintah AS.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April tercatat turun sebesar 22,50 dolar AS atau 1,03 persen menjadi ditutup pada 2.166,10 dolar AS per ounce.
Departemen Tenaga Kerja AS seperti dikutip Kabar.id dari Antara melaporkan pada Selasa bahwa Consumer Price Index (CPI) pada bulan Februari mengalami kenaikan sebesar 0,4 persen dan 3,2 persen dari tahun sebelumnya. Meskipun kenaikan bulanan sesuai dengan ekspektasi, namun kenaikan tahunan tersebut sedikit di atas perkiraan sebelumnya, yaitu 3,1 persen.
Inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dapat mempengaruhi keputusan Federal Reserve (The Fed) untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama, setidaknya hingga pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) pada bulan Juni mendatang. Hal ini mendorong aksi ambil untung di pasar emas.
Sementara itu, indeks sentimen bulanan National Federation of Independent Business juga mengalami penurunan ke level terendah sejak bulan Mei, turun menjadi 89,4 pada bulan Februari dari 89,9 pada bulan Januari. Kekhawatiran yang berkelanjutan terhadap inflasi diyakini menjadi salah satu faktor utama di balik penurunan ini.
Di sisi lain, terkait dengan logam mulia lainnya, harga perak untuk pengiriman bulan Mei juga turun sebesar 32,10 sen atau 1,30 persen menjadi ditutup pada 24.394 dolar AS per ounce.
Sementara harga platinum untuk pengiriman bulan April turun sebesar 12,30 dolar AS atau 1,31 persen menjadi 928,20 dolar AS per ounce. Hal ini mencerminkan tekanan yang sama pada pasar logam mulia secara keseluruhan akibat kondisi pasar yang berfluktuasi (Ant/KBG)