JAKARTA, KABAR.ID- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu berpeluang bergerak sideways (mendatar) seiring dengan pelemahan mayoritas bursa saham global.
IHSG dibuka menguat 18,42 poin atau 0,28 persen ke posisi 6.654,8. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,08 poin atau 0,43 persen ke posisi 947,18.
“IHSG akan libur pada 1 dan 2 Juni 2023, hal ini turut mempengaruhi sikap hati-hati pelaku pasar. IHSG berpeluang bergerak sideways pada hari ini,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Pelemahan mayoritas indeks global juga turut memberikan sentimen negatif, pelaku pasar di Indonesia nampaknya masih belum confidence terhadap potensi kesepakatan plafon utang antara Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Ketua DPR AS Kevin McCarthy.
Negosiasi panjang antara Gedung Putih dan para pemimpin kongres menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor, bahwa default bisa terjadi.
Sementara itu, bursa AS bergerak variatif pada perdagangan Selasa (30/05), dikarenakan investor mempertimbangkan kemungkinan kongres meloloskan kesepakatan tentatif soal limit utang AS.
Selain itu, investor juga memperhatikan kebijakan suku bunga yang akan diambil oleh The Fed.
Meskipun data ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda melemah, The Fed berpeluang tetap akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps pada pertemuan 14 Juni mendatang, yang sejalan dengan pandangan hawkish sebelum pengumuman FOMC terakhir.
Di sisi lain, pelaku pasar juga memperhatikan kondisi manufaktur China yang masih bertahan di level kontraksi. Berdasarkan konsensus, manufaktur China akan berada di level 49,4.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 236,00 poin atau 0,75 persen ke 31.092,19, Indeks Hang Seng melemah 300,21 poin atau 1,61 persen ke 18.295,56, dan indeks Straits Times melemah 20,68 poin atau 0,65 persen ke 3.166,88 (Ant/KBI)