JAKARTA, KABAR.ID- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menjadi koordinator dalam empat prioritas riset nasional (PRN) periode 2020—2024 mulai dari teknologi pengembangan satelit hingga pesawat amfibi.
“Lapan pegang empat koordinator terkait empat PRN teknologi satelit, teknologi roket, pesawat amfibi, kemudian penginderaan jauh,” kata Kepala Lapan Thomas Djamaluddin dalam konferensi pers di sela-sela Rapat Koordinasi Nasional Citra Satelit Penginderaan Jauh 2020 di Jakarta, Selasa.
Lapan juga menjadi anggota untuk pengembangan pesawat tanpa awak jenis medium-altitude long-endurance (MALE) yang memiliki daya tahan menengah-tinggi dan daya jelajah lebih jauh. Pengembangan drone jenis MALE ini dikoordinasikan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Thomas menuturkan bahwa Lapan bertugas untuk pengembangan sistem pemantauan pada pesawat nirawak atau drone (unmanned aerial vehicle) sementara untuk spesifikasi kombatan dikelola oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Sebelumnya, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro telah mengarahkan supaya Lapan fokus pada teknologi keantariksaan pengembangan satelit dan pengembangan pesawat tanpa awak sebagai bagian dari sistem pemantaian yang integral.
Dalam kaitan pengembangan satelit, Lapan mengoordinasikan pengembangan Satelit Konstelasi Komunikasi Orbit Rendah.
Lapan juga mengembangkan wahana luncur dengan PRN terkait dengan pengembangan roket bertingkat karena roket tersebut akan menjadi roket peluncur satelit untuk mencapai orbit.
Sementara itu, PRN terkait pengembangan pesawat N219 ampfibi yang dapat mendarat di permukaan air bertujuan untuk memperkuat konektivitas di daratan sekaligus untuk pulau-pulau kecil, terutama destinasi wisata potensial.
Terkait dengan PRN penginderaan jauh, Lapan menjadi koordinator PRN pemanfaatan teknologi penginderaan jauh oleh kementerian dan lembaga, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait. (Ant/KB)