JAKARTA, KABAR.ID- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebutkan, saat ini jumlah produk dalam e-Katalog mencapai 2,3 juta, dengan melibatkan sekitar 40.473 penyedia UMK dan 763.385 produk UMK.
Teten menekankan pihaknya terus berusaha mendorong para pelaku UMKM agar mau mendaftarkan produknya di e-Katalog.
“Dalam hal ini, posisi KemenKopUKM sebagai supplier,” tambahnya.
Salah satu upaya yang dilakukan dalam meningkatkan upaya itu adalah melalui WhatsApp (WA) dan email blast yang dikirim ke lebih dari 600 ribu UMK terkait tata cara masuk ke e-Katalog di LKPP.
Selain itu, kata Teten, pihaknya juga melakukan sosialisasi, coaching clinic kepada K/L dan pemda seluruh Indonesia, serta penyelenggaraan business matching di Smesco dan JCC pada April 2022.
“Kami mendorong koperasi dan UMKM masuk dalam rantai pasok BUMN dan usaha besar, bekerja sama dengan Kemenperin, KemenBUMN, dan Kementerian Investasi,” ucap Menteri Teten.
Ia menyebutkan, saat ini, nilai transaksi di Pasar Digital (PaDi) BUMN sudah mencapai Rp22 triliun dengan melibatkan sekitar 17.200 UMKM.
Selain belanja pemerintah dan BUMN yang penting didorong juga agar UMKM menjadi bagian penting rantai pasok BUMN dan industri besar.
Adapun saat ini UMKM yang sudah masuk rantai pasok industri baru sekitar 7 persen.
“Bandingkan dengan Vietnam yang sudah 24 persen. Kami akan terus mendorong BUMN dan usaha besar agar mau berbagi pekerjaannya ke UMKM,” ujarnya.
Untuk diketahui, saat ini KemenKopUKM sudah membuat komitmen dengan 17 BUMN antara lain, PT Pertamina, PT PLN, PT Kimia Farma, PT Krakatau Steel, Perum Perhutani, dan RNI/Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), PT Inka, Perum Bulog, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, PT Berdikari, PT Garam, PT Perikanan Indonesia, PT Bio Farma, PT Perkebunan Nusantara III, PT Pindad, PT Pupuk Indonesia, dan PT Sang Hyang Seri (Ant/KBI)