BANJARMASIN, KABAR.ID– Anak muda Banjarmasin, Kalimantan Selatan, tidak ingin kalah dengan daerah lain yang sukses melaksanakan acara ‘Desak Anies’. Berbagai pertanyaan tajam dan kritis dilontarkan oleh peserta yang sebagian besar merupakan pelajar dan mahasiswa kepada Anies. Bahkan di awal acara Anies sudah ‘didesak’ untuk memaparkan program prioritasnya jika kelak terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
‘Desak Anies’ Kalimantan Selatan berlangsung di Wetlands Square, Selasa (5/12). Saat ‘didesak’ memaparkan program prioritasnya, Anies langsung menjelaskan apa saja yang akan dikerjakannya jika menjadi RI 1. Dua di antaranya yang terkait langsung dengan pembangunan di Banjarmasin dan daerah Kalimantan Selatan lainnya. Yaitu pembangunan kereta api dan pembangunan Wasaka International Stadium. Wasaka merupakan singkatan dari waja sampai kaputing.
Wasaka merupakan pernyataan Pangeran Antasari yang berarti jangan sampai menyerah apapun yang terjadi. Menurut Anies, kehadiran stadion di Banjarmasin merupakan sesuatu yang urgent. Tidak saja untuk mendukung dan memfasilitasi klub sepak bola kebanggaan masyarakat Banjarmasin, Barito Putra, yang saat ini belum memiliki stadion, tapi juga untuk mengembangkan sektor lain di luar sepak bola. “Karena stadion itu bukan hanya untuk sepak bola,” tegas Anies.
Menurut Anies, kehadiran Wasaka International Stadium akan menjadi wahana mempersatukan. Stadion tersebut bisa digunakan untuk kegiatan budaya dan seni. Semangat tersebut juga diusung saat Anies membangun Jakarta International Stadium di Jakarta dan rencana pembangunan Mattoangin International Stadium di Makasar. “Kami yakin bisa membangun stadion di sini karena sudah berpengalaman membangun di Jakarta. Insya Allah ada 10 kota yang akan kita bangun kemudian,” papar Anies yang langsung disambut gemuruh tepuk tangan hadirin.
Selain Wasaka International Stadium, Anies juga berencana membangun rel kereta api yang menghubungkan Banjarmasin dan Banjarbaru. Gagasan itu tercetus karena Anies menilai dua daerah tersebut membutuhkan kehadiran transportasi umum massal yang representatif. “Ini (Banjarmasin-Banjarbaru) intensitas lalu lintasnya cukup tinggi, tapi kita tidak memiliki fasilitas transportasi umum. Jadi inilah salah satu kawasan yang perlu kita bangun jaringan rel kereta api,” jelas Anies.
“Inilah contoh bagaimana kita memanfaatkan anggaran kita untuk transportasi umum yang bisa mengatasi kemacetan, mengatasi polusi, dan mengurangi biaya transpirtasi bagi warga,” papar Anies. Menurut capres dari Koalisi Perubahan itu, setelah pembangunan rel kereta api Banjarmasin-Banjarbaru selesai maka akan dilanjutkan ke rute-rute lain di wilayah Kalimantan Selatan. “Karena biaya untuk transportasi bagi sebuah keluarga itu cukup tinggi. Maka perlu tersedia transportasi umum untuk membantu setiap keluarga,” lanjut Anies.
Anies kemudian menyebutkan sosok yang akan terlibat dalam pembangunan kereta api tersebut. Salah satunya Ignasius Jonan. Dengan pengalaman dan rekam jejak yang cemerlang sebagai mantan Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Menteri Perhubungan, Jonan dianggap figur yang tepat ikut terlibat dalam pembangunan transportasi umum massal seperti kereta api di Banjarmasin. “Kalau kita nanti membangun rel kereta api, maka orang pertama yang akan kita libatkan adalah Pak Jonan. Karena dia yang paling paham, dan memberi penilaian objektif. Beliau orang yang punya integritas, profesional, dan orang yang terbukti sukses melakukan transformasi perkeretaapian di Indonesia,” tandasnya (Marwan Azis)