JAKARTA, KABAR.ID- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan melemah masih dibayangi sentimen kenaikan suku bunga bank sentral AS The Fed.
Rupiah pagi ini melemah 57 poin atau 0,38 persen ke posisi Rp14.895 per dolar Amerika Serikat (AS) dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.838 per dolar AS.
“Di perdagangan pagi ini, sentimen The Fed terlihat masih bertahan dan memberikan sentimen negatif ke pergerakan harga aset berisiko. Indeks saham Asia terlihat bergerak negatif di awal perdagangan hari ini,” kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Menurut Ariston, sentimen The Fed tersebut dipicu rilis notulen rapat The Fed pekan lalu dan komentar beberapa petinggi The Fed yang menginginkan kenaikan suku bunga acuan terus berlanjut hingga akhir tahun karena tingkat inflasi AS yang masih tinggi.
Sejumlah pejabat bank sentral semua menjelaskan bahwa The Fed masih memiliki pekerjaan untuk menaikkan suku bunga guna mengendalikan inflasi di Negeri Paman Sam.
Presiden Fed St Louis James Bullard mengatakan dia condong ke arah mendukung kenaikan suku bunga 75 basis poin ketiga berturut-turut pada September 2022 (Ant/KBI)