JAKARTA, KABAR.ID– Teknologi kecerdasan buatan (Artificial intelligence) berkembang pesat, berbagai aplikasi AI pun kini bermunculan, salah satunya adalah Perplexity AI. Lalu seperti itu Perplexity AI dan apa saja layanannya? berikut ulasanya.
Perplexity AI adalah sebuah mesin pencari berbasis percakapan yang menggunakan model bahasa besar (LLM) untuk memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan dengan mengutip sumber dari web.
Dikembangkan oleh perusahaan Perplexity AI, Inc., yang berbasis di San Francisco, California, mesin pencari ini menawarkan cara baru dalam menjawab pertanyaan dengan cara yang lebih kontekstual dan relevan.
Sejarah Perplexity AI
Perplexity AI didirikan pada tahun 2022 oleh Aravind Srinivas, Andy Konwinski, Denis Yarats, dan Johnny Ho, yang memiliki latar belakang kuat dalam sistem backend, kecerdasan buatan (AI), dan pembelajaran mesin (machine learning). Berikut adalah beberapa profil pendiri utama:
- Aravind Srinivas (CEO) pernah bekerja di OpenAI sebagai peneliti AI.
- Andy Konwinski adalah bagian dari tim pendiri Databricks.
- Denis Yarats (CTO) adalah seorang ilmuwan riset AI di Meta.
- Johnny Ho (CSO) bekerja sebagai insinyur di Quora dan kemudian menjadi trader kuantitatif di Wall Street.
Layanan yang Ditawarkan Perplexity AI
Perplexity AI menggunakan model bisnis freemium dengan dua versi layanan, yaitu versi gratis dan versi Pro.
Perplexity Free
Versi gratis dari Perplexity menggunakan LLM independen berbasis GPT-3.5 dengan kemampuan pencarian di web. Layanan ini memberikan hasil pencarian yang dipersonalisasi berdasarkan konteks pertanyaan pengguna.
Selain itu, Perplexity menyajikan hasil pencarian dalam bentuk teks yang ringkas dengan kutipan sumber yang relevan. Pengguna juga dapat membuat presentasi riset atau halaman web yang dapat disesuaikan melalui fitur Pages.
Perplexity Pro
Versi Pro menawarkan fitur tambahan seperti akses ke API, kemampuan untuk mencari baik di konten internal maupun web, serta mengunggah dan menganalisis file lokal, termasuk gambar.
Pengguna juga dapat menggunakan model AI canggih seperti GPT-4, Claude 3.5, dan Llama 3, bersama dengan kemampuan untuk menghasilkan gambar melalui Playground v3 dan DALL-E. Fitur baru lainnya termasuk Internal Knowledge Search yang memungkinkan pengguna mencari melalui dokumen internal seperti Excel, PDF, dan Word.
Shopping Hub
Pada 18 November 2024, Perplexity meluncurkan fitur Shopping Hub yang memungkinkan pengguna mencari produk yang relevan melalui kartu produk yang ditampilkan dalam hasil pencarian. Fitur ini didukung oleh Amazon dan Nvidia, dua raksasa teknologi terkemuka.
Perplexity Spaces
Diluncurkan pada Oktober 2024, Perplexity Spaces memungkinkan pengguna membuat ruang pengetahuan yang disesuaikan, menggabungkan pencarian web dengan integrasi file pribadi. Pengguna dapat mengunggah hingga 50 dokumen dengan batas ukuran 25MB per file.
Keuangan dan Pendanaan
Hingga 2024, Perplexity telah berhasil mengumpulkan dana sebesar $165 juta, dengan valuasi perusahaan lebih dari $1 miliar. Pada Desember 2024, perusahaan ini menutup putaran pendanaan senilai $500 juta, yang mengangkat valuasinya menjadi $9 miliar. Selain itu, Perplexity berencana untuk memperkenalkan iklan di platform pencariannya pada kuartal keempat 2024.
Kontroversi
Meski memiliki perkembangan yang pesat, Perplexity AI tidak lepas dari kontroversi. Beberapa media besar, seperti Forbes dan Wired, mengkritik Perplexity karena penggunaan konten tanpa izin, seperti melakukan pengambilan data tanpa mencantumkan sumber secara jelas. Pada Juni 2024, Forbes menyatakan bahwa Perplexity mempublikasikan artikel yang sebagian besar disalin dari tulisan Forbes tanpa atribusi yang memadai. Perplexity merespons kritik ini dengan mengakui adanya “sudut kasar” dalam fitur mereka dan menerima umpan balik, tetapi tetap mempertahankan bahwa mereka hanya “mengumpulkan” informasi, bukan melakukan plagiarisme.
Selain itu, Wired juga mengungkapkan bahwa Perplexity tidak sepenuhnya mematuhi standar robots.txt, yang digunakan oleh situs web untuk mencegah web crawlers mengakses konten mereka. Meskipun demikian, Perplexity berusaha untuk memberikan klarifikasi dan berkomitmen untuk memperbaiki masalah tersebut.
Masa Depan Perplexity AI
Perplexity AI telah mendapatkan perhatian signifikan di industri teknologi, dengan investasi dari tokoh-tokoh terkemuka seperti Jeff Bezos dan Nvidia.
Pada Januari 2025, menjelang pelarangan aplikasi TikTok di AS, Perplexity mengajukan proposal untuk bergabung dengan TikTok AS. Ini mencerminkan ambisi besar Perplexity untuk memperluas jangkauan dan dampaknya di pasar global.
Dengan dana yang terus bertambah dan berbagai inovasi layanan yang ditawarkan, Perplexity AI berpotensi menjadi pemain utama dalam dunia pencarian berbasis kecerdasan buatan, menghadirkan pengalaman pencarian yang lebih relevan dan canggih untuk penggunanya (Marwan Aziz).