MANADO, KABAR.ID- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) melalui Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik gencar melakukan program diseminasi melalui seni dan budaya.
Kominfo tidak hanya mengurusi satelit, internet dan penyiaran saja, tapi juga diberi amanah untuk turut aktif melestarikan seni dan budaya.
Kominfo RI mendapat amanah dari Komisi I DPR RI, dimana tidak hanya mengurusi persoalan-persoalan yang ada di langit seperti palapa ring dan satelit, tidak hanya mengurusi teknologi tinggi seperti internet, tidak hanya persoalan penyiaran.
“Kami juga diberi amanah untuk melesatarikan seni dan budaya, seperti melalui program pertunjukan rakyat yang digelar hari ini yang menampilkan beberapa kesenian rakyat dari masyarakat Sulawesi Utara,” demikian disampikan Prof. Henri Subiakto, SH., MA, selaku Staf Ahli Menkominfo RI pada Pertunjukan Rakyat di Taman Kesatuan Bangsa, Kota Manado, Minggu (8/3/2020).
Pertunjukan Rakyat tersebut menampilkan kesenian dari Sulawesi Utara seperti Cakalele/Kabasaran, Katrili Maengket, Pisik, Modern Dance dan tak ketinggalan Kolintang.
Pertunjukan Rakyat yang bertema “Pemanfaatan Media Sosial untuk Pelestarian Seni dan Budaya” ini sebagai ajang apresiasi dan usaha pelestarian terhadap seni dan budaya bangsa melalui media sosial.
Program ini adalah kerja bareng antara Kominfo RI bersama Hillary Brigitta Lasut, SH., LLM dari dapil Sulawesi Utara sebagai Anggota Komisi I DPR RI.
Dalam sambutannya, Henri mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Kota Manado terutama kepada Hillary Brigitta Lasut yang telah bersama-sama Kominfo untuk menyelenggarakan Pertunjukan Rakyat sebagai bentuk pelestarian seni dan budaya.
Menurut guru besar Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga Surabaya ini, pertunjukan rakyat kali ini adalah bagian dari kekayaan budaya bangsa Indonesia.
“Kalau kita tidak menghargai siapa lagi yang akan menjaga dan melestarikannya. Beragam kesenian asli bangsa kita ini harus dijaga dan dikembangkan oleh generasi muda,”ujarnya.
“Banyak kelompok sanggar kesenian kita yang diundang ke berbagai negara, delegasi-delegasi Indonesia termasuk musik Kolintang dari Sulawesi Utara sudah sering diundang pentas ke luar negeri,” papar Henri yang disambut tepuk tangan meriah dari hadirin,”tuturnya.
Sebaliknya lanjut Henri, jika anak-anak kita mempelejari kesenian budaya K-Pop, breakdance yang kebarat-baratan malah kurang mendapat respon di luar negeri. Karena itu, pertunjukan Ini penting sebagai apresiasi seni dan budaya yang tidak hanya berdampak langsung bagi pelaku seni, tapi membawa trickledown effect secara ekonomi bagi masyarakat.
“Mudah-mudahan dengan Petunjukan Rakyat ini dapat menyatukan bangsa Indonesia dan sekaligus menghormati kebhinekaan bangsa yang menguatkan persatuan bangsa Indonesia. Dari pertunjukan ini, kita berharap konten-konten media sosial dapat dipenuhi kegiatan yang produktif, jangan gunakan medsos untuk saling menyerang dan menyakiti sesama anak bangsa apalagi untuk menyebar hoax,” pungkasnya. (Wan)