Elevarm Dapat Pendanaan Awal Rp41,7 Miliar
JAKARTA, KABAR.ID – Elevarm, platform yang mengintegrasikan berbagai layanan dan produk hortikultura, baru-baru ini mengumumkan keberhasilannya dalam mendapatkan pendanaan awal sebesar $2,6 juta atau setara Rp41,7 miliar.
Pendanaan ini dipimpin oleh Insignia Ventures Partners dari Singapura, dengan partisipasi dari 500 Global dan Gibran Huzaifah, pemimpin startup eFishery.
Pendanaan yang mulai bergulir sejak tahun 2022 ini bertujuan untuk meningkatkan produksi bibit dan pupuk organik guna mendukung petani kecil di Indonesia.
“Kami berkomitmen untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh petani kecil dengan menyediakan akses yang lebih baik ke bibit dan pupuk berkualitas tinggi,” ujar Co-founder & CEO Elevarm, Bayu Syerli Rachmat seperti dikutip Kabar.id dari Dailysocial.id (18/05/2024).
Selain fokus pada peningkatan produksi bibit dan pupuk, Elevarm juga akan mengembangkan NextBio, divisi penelitian dan pengembangan yang bertujuan menciptakan produk pertanian organik yang inovatif. Dana ini juga akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan membangun fasilitas pabrik baru yang dilengkapi dengan teknologi manufaktur canggih.
“Kami menyadari pentingnya solusi hortikultura yang terjangkau dan berbasis teknologi untuk mengatasi berbagai tantangan lokal di setiap tahap perjalanan bertani,” tambah Bayu.
Elevarm telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dengan lebih dari 13,000 mitra pertanian dan 5,000 petani aktif sebagai pelanggan. Perusahaan ini mencatat peningkatan pendapatan tujuh kali lipat dari tahun sebelumnya. Mereka berharap dapat terus memberikan dampak positif, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh kawasan, dengan memperluas jangkauan produk organik dan solusi pertanian berkelanjutan.
Melalui inisiatif ini, Elevarm menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup para petani kecil di Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi mereka untuk memajukan industri pertanian melalui inovasi dan teknologi.