JAKARTA, KABAR.ID- Ngototnya Wali Kota Bima Arya menuntut pemeriksaan ulang tes swab terhadap Habib Rizieq Shihab (HRS) dinilai sudah keterlaluan.
Penilaian tersebut disampaikan alumnus aktivis 212 yang juga Presidium Aliansi Selamatkan Merah Putih (ASMaPi), Edy Mulyadi di Jakarta (30/11/2020).
“Dia bahkan rela mondar-mandir ke Rumah Sakit (RS) UMMI Bogor, untuk memaksa manajemen RS menuruti keinginannya. Dia bahkan melaporkan RS UMMI ke polisi dengan tuduhan menghalang-halangi pemeriksaan dan pemberantasan COVID-19,”ujarnya.
Padahal kata Edy, Dirut RS itu sudah mengumumkan, termasuk kepada media, bahwa hasil tes swab HRS negatif.
Habib hanya kelelahan karena kegiatan bertubi-tubi usai kepulangannya dari Saudi. Hasil tes juga sama sekali tidak menunjukkan gejala-gejala ke arah COVID-19.
Sejumlah UU tentang Rumah Sakit, UU Kesehatan, bahkan UU Keterbukaan Publik sudah mengatur soal ini dengan benderang. Intinya, melarang membuka informasi kesehatan pasien kehadapan publik.
“Jadi, kenapa Bima ngotot terus? Adakah tangan-tangan kekuasaan yang menekan dia? Atau, dia sedang menjalankan tugas untuk mengamankan jabatannya?” tukasnya (Wan)